Pengolahan Air Limbah Bengkel Pencucian Kendaraan
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk perkotaan, permintaan kendaraan pribadi maupun niaga sebagai bagian dari kebutuhan mobilitas penduduk juga meningkat. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diolah oleh Astra, total penjualan mobil baru pada tahun 2019 mencapai 1.026.921 unit, sedangkan penjualan 2018 yang mencapai 1.151.413 unit (sumber : otomotif.bisnis.com). Besarnya pertumbuhan pasar kendaraan dan atas pertimbangan karakteristik masyarakat urban yang serba praktis, permintaan akan jasa pencucian kendaraan juga menjadi sebuah kebutuhan. Menurut laporan Asosiasi Pencucian Mobil Internasional, pencucian mobil di rumah dapat menghabiskan 300 hingga 530 liter air, sedangkan mencuci di garasi akan menghabiskan air sekitar 115 hingga 170 liter, sebagian air juga akan mengalir. digunakan untuk mencuci lantai dan peralatan cuci. Air bekas pencucian kendaraan mengandung minyak dan lemak, padatan tersuspensi pasir dan debu, mikroorganisme, deterjen, fosfat dan logam berat.
Kegiatan cuci mobil (kendaraan) menghasilkan air limbah cucian yang dapat memiliki dampak besar pada lingkungan jika tidak dikelola dengan benar, apalagi bekas pencucian kendaraan pengangkut limbah medis. Tentu ada potensi kontaminasi dari limbah medis yang terkategori limbah B3. Air bekas pencucian kendaraan seperti ini membutuhkan penanganan khusus, sehingga resiko pencemaran dapat ditekan secara sempurna.
Berbagai proses pengolahan dapat dilakukan dengan berbagai pertimbangan teknis dan aspek biaya. Jika anda membutuhkan sistem pengolahan air limbah yang berasal dari pencucian kendaraan, dapat menghubungi kami di 082128076793