
Model IPAL Laboratorium
Oleh Imam Rozali Fathar
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021).
Laboratorium merupakan tempat kegiatan riset ilmiah, eksperimen, pengujian ataupun pelatihan ilmiah. Berbagai kegiatan dapat dilakukan di laboratrorium dan membutuhkan bahan-bahan kimia utama dan pendukung. Jenis bahan kimia utama yang umum digunakan antara lain bahan kimia bersifat asam, basa, serta bahan kimia organik dan anorganik.
Tipikal limbah yang umum di laboratorium berupa sisa-sisa produk kimia komersial yang umum digunakan di laboratorium, produk kimia yang sudah expired dan produk kimia lainnya. Philip Handler, kepala National Academy of Sciences mengemukakan bahwa penanganan bahan kimia di laboratorium kurang begitu diperhatikan karena jumlahnya yang sangat kecil, penggunaannya tidak secara berkala, dan resiko bahaya yang ditimbulkan sering dianggap terlalu kecil. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan khusus dalam mengelola bahan berbahaya dan beracun di tiap laboratorium (McKusick, B. C. 1981. Prudent Practices for Handling Hazardous Chemical in Laboratories.Science , 211, 777-780.).
Bahan kimia yang digunakan di laboratorium, baik bahan kimia utama maupun bahan pendukung dikategorikan sebagai (air) limbah laboratorium. Karakteristik air limbah laboratorium termasuk limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Pengolahan Air Limbah Laboratorium
Pengolahan air limbah laboratorium (limbah B3) merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengubah karakteristik dan komposisinya sehingga dapat menghilangkan dan atau mengurangi sifat bahaya dan atau sifat racun.
Pemilihan Teknologi Pengolahan
Banyak teknologi yang dapat diterapkan untuk melakukan pengolahan limbah laboratorium, antara lain : proses koagulasi-flokulasi, filtrasi, adsorpsi dan pertukaran ion dan membran sel (Crittenden, J.C. 2005. Water Treatment Principles and Design, Edition 2nd. New York: John Wiley and Son )
Tentu, dalam pemilihan teknologi pengolahan haruslah mempertimbangkan beberapa hal, antara lain 1. Kualitas dan Kuantitas Air Limbah yang akan diolah 2. Kemudahan Pengoperasian dan Ketersediaan SDM 3. Jumlah Akumulasi Lumpur dan penanganannya 4. Kebutuhan Lahan 5. Biaya investasi dan operasianal 6. Kualitas Hasil Olahan (Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)
Model IPAL Laboratorium
Proses pengolahan air limbah laboratorium dapat dibuat dalam bentuk kompak, dapat dipindah-pindah, dan didisain secara khusus sesuai dengan kebutuhan pemanfaatan di Laboratorium. Kami melayani pembuatan sistem pengolahan air limbah, untuk informasi lebih lanjut hubungi 082128076793